Senin, 20 Oktober 2014

Bullying

Saat ini sedang ramai berita mengenai bullying, karena tersebarnya video anak SD yang sedang melakukan tindak kekerasan terhadap temannya. Sudah sering sekali berita mengenai bullying ini, dan tidak sedikit yang menjadi korban bahkan sampai meninggal dunia.

Bullying merupakan suatu kejadian yang seringkali tidak terhindarkan terutama di sekolah. Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok, suatu perilaku mengancam, menindas dan membuat perasaan orang lain tidak nyaman.

Bullying/penindasan terbagi menjadi dua yaitu:
1. Penindasan fisik
    Tindakan penindasan dengan kontak secara fisik yang menimbulkan perasaan sakit fisik, luka ,    cedera, atau penderitaan fisik lainnya. Contohnya memukul, menampar, atau menendang orang lain.
2. Penindasan psikologis
    Tindakan penindasan yang menimbulkan trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan atau stres.

Terkadang kita hanya terfokus kepada korban bullying saja dan tidak terpikirkan bagaimana dengan masa depan pelaku bullying itu sendiri, apalagi kalau pelakunya anak-anak. Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada korban, melainkan juga pada para pelaku. Bullying dari berbagai penelitian ternyata berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, penurunan nilai akademik dan tindakan bunuh diri. Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying.

Bagi si korban biasanya akan merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, taku, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.

Semua orang tidak ada yang menginginkan anaknya menjadi korban bullying apalagi menjadi pelaku bullying. Namun hal itu bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Sekarang tinggal bagaimana kita sebagai orang tua untuk menanamkan nilai-nilai positif terhadap anak-anak kita, agar menjadi pribadi yang baik. Dan juga peran aktif guru-guru di sekolah untuk memberikan pengawasan dan pemahaman kepada siswa-siswi disekolah mengenai bullying. Sehingga sekolah bukan lagi tempat yang menakutkan dan membuat trauma tapi justru menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa.

by: Pipit puspitasari
Sumber: indonesiaindonesia.com

2 komentar:

  1. Ulasan yang singkat tapi padat, Mbak Pipit.. Siip... #jempol

    BalasHapus
  2. Smoga anak-anak kita slalu dalam lindungan Allah... Aamiin

    BalasHapus